Saat ini, botol air yang beredar di pasaran sebagian besar terbagi menjadi botol air kaca, plastik, aluminium, dan baja tahan karat berdasarkan bahannya. Gelas air kaca mudah pecah, besar, dan tidak mudah dibawa.
Botol air plastik juga dapat dibagi menjadi bahan PP dan PC. Botol air biasa, gelas plastik, dan botol susu bayi terbuat dari bahan PC, yang dapat dengan mudah melepaskan bisphenol A (BPA) yang beracun saat dipanaskan atau terkena sinar matahari langsung. BPA sangat berbahaya bagi bayi. Banyak negara di Eropa dan Amerika Serikat telah memasukkan BPA ke dalam daftar bahan kimia terlarang. Hanya bahan PP (dengan Logo Bebas BPA) yang dapat digunakan dengan aman.
Botol air aluminium terbuat dari aluminium dengan kemurnian tinggi dan dilapisi resin epoksi pada dinding bagian dalam. Penelitian medis modern menunjukkan bahwa aluminium terakumulasi terlalu banyak dalam tubuh manusia, yang dapat menyebabkan penurunan mental, penurunan daya ingat, dan penyakit Alzheimer. Oleh karena itu, masyarakat, terutama remaja, harus berusaha mengurangi penggunaan peralatan makan dan peralatan memasak aluminium.
Botol air stainless steel terbuat dari stainless steel 18/8 bermutu tinggi (yaitu stainless steel 304). Ketebalan botol adalah 0,4 mm hingga 0,5 mm. Dinding bagian dalam botol bebas dari lapisan, bahan kimia berbahaya, dan racun. Ini adalah alternatif yang lebih disukai untuk botol air plastik dan aluminium tradisional. Saat ini, baja tahan karat 201 (termasuk nikel 3,5-5,5%) digunakan di pasaran, dan ketahanan korosinya jauh lebih buruk daripada baja tahan karat 304 (termasuk nikel 8-10%), dan harganya hanya setengahnya.
Tidak ada banyak perbedaan antara berat botol air stainless steel dan botol air aluminium. Ada garis cap pada botol air stainless steel, dan botol air aluminium tidak mudah dicuci karena lapisan dalamnya.